Mati Surinya Roh Organisasi Gerakan
Oleh
: M. Derajad
Jagat
perpolitikan tanah air gaduh. Konflik yang melanda beberapa partai politik di
tanah air berimbas pada berbagai lini kehidupan bangsa. Konflik itu disebabkan
banyak faktor, namun dapat dipastikan pertarungan ini, hanya kepentingan elit
partai saja. Lantas, apakah konflik itu menular pada organisasi gerakan?.
Peran
organisasi dalam perjuangan bangsa Indonesia sangat besar. Mengapa? sejarah
mencatat, Budi Utomo organisasi yang didirikan oleh Dr. Soetomo dan para
mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan
Soeraji pada tanggal 20 Mei 1908. Budi
Utomo mendeklarasikan diri bukan organisasi politik tapi organisasi pelajar,
organisasi yang mempunyai tujuan memajukan pengajaran, pertaniaan, peternakan
dan perdagangan, teknik dan industri serta menghidupkan kembali kebudayaan
Indonesia. Dalam perjalanannya Budi
Utomo memiliki andil besar dalam perjuangan pergerakan nasional karena telah
menjadi pelopor organisasi kebangsaan.
Sebuah
pepatah mengatakan, “Seiring berjalannya waktu, waktu mengajarkan anda”
nampaknya pepatah tersebut sudah tak sesuai. Seakan Budi Utomo hanya sepenggal
kisah sejarah pergerakan masa silam. Dan tak mampu mengilhami organisasi
gerakan saat ini, karena api semangat perjuangannya tertinggal jauh di masa
lalu.
"Entah
siapa yang meninggalkannya disana?". Batinku menggerutu.
Kini,
organisasi gerakan digunakan sebagai tunggangan politik oleh pimpinannya untuk
menciptakan ruang tawar-menawar dengan pemerintah. Itu dilakukan untuk
mengamankan kepentingan pribadi maupun kelompok; bisa saja dalam hal ini
kepentingan senior dan kelompoknya sebagai politik balas budi. Memang tak ada
dalil yang melarangnya, namun sikap kritis kepada pemerintah harga mati dan
haram hukumnya bungkam, apalagi memetik keuntungan dari sikap bungkamnya
itu.
Sebagai
contoh, terlihat jelas, jelang tahun baru 2016 kemaren, beberapa isu
menggelinding liar tetapi hanya menguap saja, tanpa adanya sikap kritis dan
langkah strategis organisasi gerakan. Kecuali menyambutnya dengan mengeluarkan
statement di media dengan gaya bahasa seolah-olah progresif-revolusioner.
Karena telah ber-statement, dianggaplah persoalan selesai. Karena telah dimuat
media, maka sudah dianggap sebagai sebuah
perjuangan, meski tak melakukan apa-apa. Apa mungkin perut bisa kenyang
dengan berdzikir saja, jika mulut tak menelan makanan?. Apa mungkin
permasalahan masyarakat terselesaikan, jika kita hanya berdiskusi hingga mulut
berbusa?. Jawabannya tentu TIDAK! dan TIDAK!. Demikian trend gerakan saat ini.
Menurut
para ahli, hakikat organisasi gerakan adalah organisasi yang dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat yaitu: Pertama, organisasi mengubah kehidupan
masyarakat, manfaat ini dapat diamati dari banyaknya organisasi yang mampu
membuat kehidupan masyarakat jadi lebih baik. Ia tak pernah steril dari
permasalahan masyarakat dan konsisten memperjuangkan hak-hak masyarakat yang
dimarginalkan oleh sistem yang menindas.
Mari
kita amati, konflik tambang pasir besi di Lumajang yang berujung terbunuhnya
Salim Kancil, gejolak penolakan penambangan pasir besi tersebut tak serta-merta
muncul secara alami tanpa ada yang menggerakkan, disinilah peran organisasi
gerakan dalam perjuangan masyarakat Lumajang. Kedua, organisasi gerakan sebagai
penuntun pencapaian suatu tujuan. Organisasi gerakan manapun pasti mempunyai
tujuan yang hendak dicapai bersama. Untuk mencapai tujuannya, ia merumuskan
metodologi-pencapaian dengan efektif dan efisien. Ketiga, organisasi sebagai
cagar ilmu pengetahuan, organisasi selalu berkembang seiring dengan munculnya
fenomena-fenomena organisasi tertentu.
Maka
jangan sampai organisasi gerakan mendapatkan predikat “hidup segan, mati tak
mau”, dan menimbulkan ketidak percayaan dan kegelisahan secara nasional. Jika kondisi ini dibiarkan
berlarut-larut dan tidak ditanggapi
secara bijak, kondisi ini akan berubah
menjadi bom waktu yang akan meledak kapanpun. Ledakan itu yang akan melahirkan
sebuah Resolusi Organisasi Gerakan. Biasanya istilah ini disebut dengan
K.L.B.
Meminjam
istilah Denny Siregar, semoga secangkir kopi menjernihkan akal dan pikiran kita
semua. (dijamin tak bersianida). Srupuuut!!!.[caption caption="Jangan
diam"
Mantap bung!Ini harus di naekan ke media bung haha, agar bung bung kita di luar sana terus bergerak bung, GmnI harus menjadi Pilar Nasionalisme bangsa ini bung, Dan seharus nya, organisasi terstuktur seperti kita harus nya mempunyai pemimpin organisasi yang paham pergerakan bung, bukan hanya jalan jalan hahaha
BalasHapusSiap bung.. butuh revolusi juga organisasi kita agar tidak ketinggalan jaman dengan yang lain.
Hapus