Sabtu, 27 Juli 2019

Kembangkan Jurnalistik, GMNI Probolinggo Hadiri 'Ngocak' Ala Prosinema

Kembangkan Jurnalistik, GMNI Probolinggo Hadiri 'Ngocak' Ala Prosinema



PROBOLINGGO-DPC GMNI PROBOLINGGO-Guna kembangkan potensi para pemuda di bidang media dan jurnalistik, Probolinggo Sinematografi (Prosinema) mengadakan sebuah diskusi bertajuk Ngobrol dan Cakap (Ngocak) tentang prasangka media dan jurnalistik, Sabtu (27/0719).


Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Probolinggo dihadiri oleh Bung Adi, Bung Wafi dan Bung Alwan. Kegiatan ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya jurnalistik dan media dalam menangkal berita bohong atau 'hoax'.


Tak ayal, acara yang bertempat di Kedai Omah Indonesia Jalan Cokroaminoto Gang Siam Kelurahan Kebonsari Kulon Kecamatan Kanigaran ini diminati sejumlah kalangan. Sejumlah mahasiswa maupun umum tampak tumpah ruah.


Kegiatan yang dibagi 2 sesi mahasiswa dan umum ini diisi 2 narasumber , yakni Wakil Ketua Journalist Institute for Probolinggo dan pendiri organisasi Probolinggo Jurnalis (Pojur) Dandy Arigafur  dan M.Badar dari Asosiasi Jurnalis Independen (Aji) Malang.


Pemateri M. Badar menceritakan bagaimana sejarah jurnalistik dari sudut pendang islam dan sudut pandang barat. Termasuk peranan media sebagai prasarana informasi di media sosial.



Menurut M. Badar selaku pemateri , Seorang penerima informasi harus lebih memperdalam literasinya dalam membaca suatu berita agar tidak terjebak dalam berita palsu 'hoax'. Pembaca juga harus membaca sampai selesai berita agar tidak terjadi  salah penafsiran terkait suatu fenomena yang ada.


"Ketika mendapat informasi , ketika perku dalami dulu sumbernya. Jangan asal terima, agar kita tidak terjebak informasi palsu atau yang biasa disebut hoax,"ucapnya.


Dengan adanya workshop ini diharapkan peserta dapat mengelola informasi dengan bijak serta menambah wawasan terkait peranan media dan jurnalistik dalam mencegah berita hoax.


Sementara itu menurut pemateri Dandi Arigafur, perkembangan media begitu pusat. Baik dari cetak sampai elektronik baik tv maupun online.


Sejarah barat mencatat kekaisaran Julius Caisar pada 100-44 sebelum masehi, yang memberlakukan mencatat informasi yang di bukukan kemudian dimadingkan yang disebut Akta Dua nama atau papan pengumuman. Atas usahanya,  Julius Caisar dinobatkan sebagai bapak media pertama.


Sedangkan media elektronik, mulai berkembang pasca penulisan melalui tinta kertas. Media TV mulai muncul pada 1880, dan pada 1920  tv mulai dikembangkan dan dikenal dunia . Di indonesia sendiri TV mulai berkembang pada tahun 1962. (Alw/Waf/Den).

share to whatsapp

0 komentar:

Posting Komentar