Tolak Lockdown, GMNI Probolinggo Lebih Sarankan 'Physical Distancing'
DPC GMNI PROBOLINGGO-PROBOLINGGO-Baru-baru ini Pemerintah Pusat mewacanakan kebijakan lockdown untuk mencegah Virus Corona baru (Covid-19). Bukan lockdown pada umumnya, namun disebut sebagai karantina kewilayahan.
Hal itu disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD melalui converence. Hanya saja, regulasinya masih disusun yang dikabarkan melalui Peraturan Pemerintah (PP).
Secara tegas, Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Probolinggo menolak, jika kebijakan lockdown seperti negara lain sepeti Italia, Amerika Serikat, Prancis dan terbaru Thailand.
Bukan tanpa alasan, sebab kebijakan lockdown selain melemahkan perekonomian Indonesia juga matinya mata pencaharian masyarakat. Dampaknya kelaparan, larinya pada perbuatan kriminal.
"Tidak sepakat, belum siapnya pemerintah Indonesia terkait penerapan Lockdown, selain menimbulkan beberapa masalah terhadap ekonomi, politik, lockdown hanya akan berdampak ketimpangan bagi masyarakat, yang kaya menimbun yang miskin mati kelaparan,"jelas Sekretaris DPC GMNI Probolinggo M. Misbachudin Alwan Minggu (29/3/2020).
Menurutnya, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan oleh pemerintah pusat baik ekonomi atau masyarakatnya. Ia menilai lebih baik pemerintah segera menentukan sebuah kebijakan yang dapat menyelamatkan masyarakat.
Sedangkan jika karantina kewilayahan, hal itu dinilai lebih tepat. Sebab dengan itulah Indonesia yang berpulau - pulau bisa mengurangi angka penularan yang begitu cepat.
Sementara itu Ichaumma salah satu perwakilan DPK Fisip menjelaskan, Physical Distancing atau jaga jarak fisik. Beberapa daerah mulai memberlakukan ini, namun tidak semuanya. Langkah ini tepat, namun tidak membatasi akses tenaga medis maupun bahan pokok.
"Akses daerah-daerah boleh ditutup, namun mobilisasi tenaga medis dan bahan pokok tetap ada. Termasuk toko-toko,swalayan maupun penjualan bahan pokok tetap dibuka,"jelas Icha.
Ia pun meminta agar Pemerintah benar-benar memperhitungkan dengan matang untung ruginya demi kepentingan masyarakat. Selain itu, ia berharap masyarakat juga patuh terhadap kebijakan pemerintah jika niatnya baik untuk mencegah Covid-19. (wan/cha/sid)
0 komentar:
Posting Komentar